Sebagai generasi penerus Stone Group yang berdiri di New York itu, Valery Agatha harus menuntaskan pendidikan S2nya di State University of New York, sekaligus magang di perusahaan ayahnya tersebut demi mendalami seluruh kegiatan management perusahaan.
Hari ini adalah kesempatan pertama Valey untuk menghandle salah satu pertemuan kerjasama perusahaan tersebut dengan salah satu perusahaan terkenal di New York yaitu Fair Isaac Corporation yang di pegang langsung oleh Ceo muda Richard Anderson.
Tetapi bukan Valey namannya kalau di hari pentingnya ini ia bergegas untuk segera pergi ke perusahaan, yang dia lakukan adalah untuk tetap terlelap beberapa saat dikarenakan semalaman pergi ke club bersama teman-temannya merayakan akhir semester kuliahnya yang sebentar lagi akan wisuda.
Anne pun terpaksa membangunkan Valey yang terkesan malas-malasan itu.
"Valey.....!!! bangun kamu, anak perawan bangunnya siang melulu, gimana mau dapet jodoh!" teriak Anne sambil menepuk pantat anak gadis satu-satunya itu.
"Aaahh mama... Valey masih ngantuk ma, 5 menit lagi ya?" ucap valey memohon dengan tetap pada posisinya semula, dan semakin menutup selimutnya lebih dalam lagi ketika Anne membuka Gorden kamarnya dengan lebar sehingga mau tak mau membuat mata Valey membuka lebar akibat pancaran sinar matahari yang masuk.
"Mama rese deh, kan Valey baru tidur 3 jam ma..., hari ini Valey cuti aja ya ma, plisss... sehari aja ma, ya ya? protes Valey.
"Apa-apaan kamu Valey, nggk ada kata cuti! kamu lupa hari ini ada pertemuan dengan Fair Isaac Corporation? bisa-bisa di pecat kamu sama papa."
"Cepetan bangun, papa udah berangkat daritadi, kalo kamu telat 1 menit aja bisa habis kamu."
Valey bangun sambil mengucek matanya yg terasa pedih karena masih mengantuk, menekuk tangannya ke kanan dan ke kiri secara bergantian, kemudian melangkah menuju kamar mandinya yang terletak tidak jauh dari ranjangnya.
Tak lama kemudian Valey sudah menuntaskan kegiatan membersihkan dirinya.
Setelah beberapa kali memutar badannya di depan kaca, Valey tersenyum cukup puas dengan penampilannya pagi ini, terlihat anggun dan sexy dengan atasan blazer merah maroon dengan rok senada di atas lutut yang terlihat sangat pas di tubuhnya.
Melihat anaknya Valey menuruni tangga dan sudah rapi, Anne bergegas menyiapkan sarapan sandwich dan segelas susu. namun yang di tunggu tidak menoleh sama sekali bahkan untuk mencicipi sarapan yang dibuatkan olehnya.
"Eh eh.. enak aja main langsung kabur, mama udah siapin sarapan buat kamu, abisin dulu, nggk pake alesan apapun." omel Anne.
Dengan terpaksa Valey berbalik menuju meja makan dan menghabiskan susunya dengan sekali teguk, membungkus sandwich untuk di makan di perjalanan.
"Valey berangkat dulu ya ma, bilangin kak Dylan jemput Valey di kantor jam 3 sore, Valey mau berangkat bareng Selly." pamit Valey sambil mencium kening mamanya.
"Ya udah, nanti mama bilangin kakak kamu buat jemput di kantor, udah sana keburu telat"
"Bye ma..."
Valey segera berlari kedepan dam melambai tangannya ke Selly rekan kerjanya. kemudian melaju dengan mini cooper kebanggan Selly.
Bersambung...